warna warni 90-an, betapa indah nostalgia |
Judul buku : Generasi 90an
Penulis & ilustrasi : Marchella FP
ISBN : 978-979-91-0536-3
Penerbit : POP (atau KPG?), Jakarta
Tahun terbit : 2013
Jumlah halaman : 144
Harga beli : Rp. 60.000,-
Beli di : Social Agency, Yogyakarta
Tanggal beli : 2 Maret 2013
Nilai : 5 dari 5
Buku ini masuk kategori 'seksi'. Seksi dalam arti tak ada yang menyaingi indahnya nostalgia. Terutama bukti peninggalan generasi 90-an nyaris tak bersisa, kecuali di tangan para kolektor. Aku sendiri yang masuk sebagai generasi 90-an (tumbuh besar di 90-an), tanpa pikir panjang langsung mengambil buku ini dari rak toko tanpa tahu isinya seperti apa (aku termasuk gelombang pertama pembelinya). Membuka lembar demi lembar membuatku tersenyum dan terpingkal, menyadari ternyata bukan aku seorang yang terkadang masih ngerasa kangen dengan era dimana hape masih jadi barang mewah dan usb flash disk masih jauh di masa depan.
Tentu buku ini bukannya sempurna, meski aku kasih nilai 5. Kekurangannya karena masih terlalu mengutamakan Generasi 90-an yang hidup di perkotaan atau di kota besar. Aku yang hidup di kota kecil dan desa kurang merasa hype dari RCTI, karena RCTI tidak tertangkap dengan baik di kotaku (Singaraja, Bali).
Buku ini masuk kategori 'seksi'. Seksi dalam arti tak ada yang menyaingi indahnya nostalgia. Terutama bukti peninggalan generasi 90-an nyaris tak bersisa, kecuali di tangan para kolektor. Aku sendiri yang masuk sebagai generasi 90-an (tumbuh besar di 90-an), tanpa pikir panjang langsung mengambil buku ini dari rak toko tanpa tahu isinya seperti apa (aku termasuk gelombang pertama pembelinya). Membuka lembar demi lembar membuatku tersenyum dan terpingkal, menyadari ternyata bukan aku seorang yang terkadang masih ngerasa kangen dengan era dimana hape masih jadi barang mewah dan usb flash disk masih jauh di masa depan.
Tentu buku ini bukannya sempurna, meski aku kasih nilai 5. Kekurangannya karena masih terlalu mengutamakan Generasi 90-an yang hidup di perkotaan atau di kota besar. Aku yang hidup di kota kecil dan desa kurang merasa hype dari RCTI, karena RCTI tidak tertangkap dengan baik di kotaku (Singaraja, Bali).
Aku gak pernah baca Lupus, tapi okelah... |
Goosebumps yang ini favoritku juga |
0 komentar:
Posting Komentar